Cuti bisa jadi agenda menaklukan kerinci. Walaupun Entah kapan tapi tidak ada salahnya untuk diposting.
Berikut informasi yang didapat dari Wikipedia
Gunung Kerinci (juga dieja "Kerintji", dan dikenal sebagai Gunung Gadang, Berapi Kurinci, Kerinchi, Korinci, atau Puncak Indrapura) adalah gunung tertinggi di Sumatra, gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua. Terletak di Provinsi Sumatera Barat dan Jambi, di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Gunung ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat dan merupakan habitat harimau sumatra dan badak sumatra.
Puncak Gunung Kerinci berada pada ketinggian 3.805 mdpl, di sini
pengunjung dapat melihat di kejauhan membentang pemandangan indah Kota Jambi, Padang, dan Bengkulu. Bahkan Samudera Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas. Gunung Kerinci memiliki kawah seluas 400 x 120 meter dan berisi air yang berwarna hijau. Di sebelah timur terdapat danau Bento, rawa berair jernih tertinggi di Sumatera. Di belakangnya terdapat gunung tujuh dengan kawah yang sangat indah yang hampir tak tersentuh.
Gunung Kerinci merupakan gunung berapi bertipe stratovolcano yang masih aktif dan terakhir kali meletus pada tahun 2009.
Topografi
Gunung Kerinci berbentuk kerucut dengan lebar 13 km (8 mil) dan
panjang 25 km (16 mil), memanjang dari utara ke selatan. Pada puncaknya
di sisi timur laut terdapat kawah sedalam 600 meter (1.969 kaki) berisi
air berwarna hijau. Hingga sekarang, kawah yang berukuran 400 x 120
meter ini masih berstatus aktif.
Gunung Kerinci termasuk dalam bagian dari Taman Nasional Kerinci Seblat
(TNKS). TNKS adalah sebuah wilayah konservasi yang memiliki luas
1.484.650 hektare dan terletak di wilayah empat provinsi, yang mana
sebagian besarnya berada di wilayah Jambi. TNKS sendiri merupakan bagian
dari Pegunungan Bukit Barisan yang memanjang dari utara ke selatan di Pulau Sumatra.
Gunung Kerinci merupakan gunung tipe A aktif yang berada sekitar 130 kilometer arah Selatan Kota Padang. Tipe Letusan : Tipe Hawaii Bentuk Gunung : Gunung Strato atau Kerucut Tipe Erupsi : Erupsi Eksplosif Keaktifan Gunung : Tipe A
Flora dan Fauna
Tumbuhan dataran rendah didominasi oleh beberapa jenis mahoni, terdapat juga tumbuhan raksasa Bunga Raflesia Rafflesia Arnoldi dan Suweg Raksasa Amorphophallus Titanum. Pohon cemara juga tumbuh di Gunung Kerinci. Dengan Taman Nasional Leuser, taman ini terhalang oleh Danau Toba dan Ngarai Sihanok. Sehingga beberapa binatang yang tidak terdapat di Taman Leuser ada di sini, seperti tapir (Tapirus indicus) dan kuskus (Tarsius bancanus).
Banyak terdapat binatang khas Sumatera seperti gajah, badak sumatera, harimau, beruang madu, macan tutul, kecuali orang utan. Berbagai primata seperti siamang, gibbon, monyet ekor panjang, dan Presbytis melapophos. Terdapat juga 140 jenis burung.
Pendakian
Gunung ini dapat ditempuh melalui darat dari Jambi menuju Sungaipenuh
melalui Bangko. Dapat juga ditempuh dari Padang, Lubuk Linggau, dan
Bengkulu. Dengan pesawat terbang dapat mendarat di Padang atau Jambi.
Keindahan panorama yang natural dengan kekayaan flora
dan fauna dapat ditemui mulai dari dataran rendah hingga puncak Gunung
Kerinci, tidak hanya untuk dinikmati tetapi sangat baik untuk melakukan
penelitian dan pendidikan. Pendakian ke puncak Gunung Kerinci memakan
waktu dua hari mulai dari Pos Kersik Tuo.
Desa Kersik Tuo, Kecamatan Kayu Aro berada pada ketinggian 1.400 mdpl
dengan penduduk yang terdiri dari para pekerja perkebunan keturunan
Jawa, sehingga bahasa setempat adalah bahasa Jawa.
Dari Kersik Tuo kita menuju ke Pos penjagaan TNKS atau R10 pada
ketinggian 1.611 mdpi dengan berjalan kaki sekitar 45 menit melintasi
perkebunan teh.
Pondok R 10 adalah pondok jaga balai TNKS untuk mengawasi setiap
pengunjung yang akan mendaki Gunung Kerinci. Dari R10 kita menuju ke
Pintu Rimba dengan ketinggian 1.800 mdpl, Jaraknya sekitar 2 km dengan
waktu tempuh kurang lebih 1 jam perjalanan. Medannya berupa
perkebunan/ladang penduduk, kondisi jalan baik (aspal) sampai ke batas
hutan.
Pintu Rimba merupakan gerbang awal pendakian berada dalam batas hutan
antara ladang dan hutan heterogen sebagai pintu masuk. Pintu Rimba
berada pada ketinggian 1.800 mdpl. Di sini ada lokasi shelter dan
juga lokasi air kurang lebih 200 meter sebelah kiri. Jarak tempuh ke
Bangku Panjang 2 km atau 30 menit perjalanan, lintasannya agak landai
memasuki kawasan hutan heterogen.
Pos Bangku Panjang dengan ketinggian 1.909 mdpl, terdapat dua buah shelter
yang dapat digunakan untuk beristirahat. Menuju Batu Lumut medan masih
landai jarak 2 km dengan waktu tempuh sekitar 45 menit melintasi kawasan
hutan. Pendaki dapat beristirahat di Pos Batu Lumut yang berada di
ketinggian 2.000 mdpl, namun di sini tidak ada shelter-nya. Terdapat sungai yang kadang kala kering di musim kemarau.
Untuk menuju Pos 1 yang berjarak sekitar 2 km dari Batu Lumut kita
membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam. Jalur memasuki kawasan hutan yang
lebat dan terjal dengan kemiringan 45 hingga 60 derajat.
Pos 1 ini berada di ketinggian 2.225 mdpl dan terdapat sebuah pondok
yang dapat digunakan untuk beristirahat. Untuk menuju Pos 2 jarak yang
harus ditempuh sekitar 3 km dengan waktu tempuh 2 jam. Di lintasan ini
kadang kala dijumpai medan yang terjal dengan kemiringan hingga 45
derajat tetapi masih bertemu dengan medan yang landai.
T
erdapat sebuah Pondok yang sudah tua di Pos 2 yang berada di
ketinggian 2.510 mdpl, di sini pendaki dapat beristirahat. Untuk menuju
Pos 3 jarak yang harus ditempuh adalah 2 km dengan waktu tempuh sekitar 3
jam. Di lintasan ini dapat kita jumpai tumbuhan paku-pakuan dengan
kondisi hutan yang agak terbuka.
Terdapat Pondok yang sudah rusak tinggal kerangkanya di Pos 3 yang
berada di ketinggian 3.073 mdpl. Di tempat ini pendaki dapat
beristirahat dan masih nyaman untuk mendirikan tenda karena masih
terlindung oleh pepohonan. Waktu tempuh untuk menuju puncak dari pos ini
sekitar 4 jam.
Untuk menuju ke Pos 4 jarak yang harus ditempuh sekitar 1,5 km,
memerlukan waktu sekitar 1,5 jam. Kondisi jalur berupa bekas aliran air
sehingga akan berubah menjadi selokan bila turun hujan. Pos 4 berada
pada ketinggian 3.351 mdpl, tempat ini cukup lapang dan bisa untuk
mendirikan beberapa tenda, namun cuaca di sini sering kali tidak
bersahabat. Lintasan selanjutnya untuk menuju puncak berupa pasir dan
batuan cadas. Jarak tempuh menuju puncak 2 km dengan waktu tempuh
sekitar 3 jam. Di lintasan ini pendaki perlu ekstra hati-hati.
Bagikan
Next Journey : Gunung Kerinci maybe
4/
5
Oleh
Fatur